BRMP Sumbar Hadiri Farm Field Day (FFD) Sekolah Lapang (SL) Tematik Pertanian
Guguak Sarai 28 Oktober 2025. Berlokasi di Sawah Kelompok Tani Limau Kapeh, Jorong Guguak Padusi, Nagari Guguak Sarai, Kecamatan IX Koto Sei. Lasi, BRMP Sumbar hadiri kegiatan FFD SL Tematik Pertanian Kabupaten Solok.
Acara ini dihadiri oleh Walinagari se- Kecamatan Sei. Lasi, Camat Sei. Lasi, Kapolsek Sei. Lasi, Danramil Sei. Lasi, plh. Kepala Dinas Pertanian Kab. Solok, BRMP Sumbar, dan Penyuluh serta Petani Peserta SL. Kegiatan diawali dengan panen perdana padi sawah demplot kegiatan SL dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama petani.
Koordinator BPP Kecamatan Sei. Lasi menyampaikan laporan bahwa SL Tematik ini diawali dengan rembuk tani, kemudian SL sebanyak 8 kali pertemuan, dan diakhiri dengan FFD. SL ini diikuti oleh 30 petani perwakilan dari 10 kelompok tani yang ada di Kecamatan Sei. Lasi. Perwakilan petani ini nantinya akan meneruskan kembali ilmu dan pengalaman yang diperoleh ke kelompok tani masing-masing.
Walinagari Guguak Sarai menyatakan bahwa dengan suksesnya SL ini diikuti dengan peningkatan kompetensi petani diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Hal yang sama juga disampaikan oleh plh. Kepala Distan Kabupaten Solok bahwa semua program pertanian yang dijalankan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Besar harapan petani peserta SL dapat menerapkan dan menyesuaikan ilmu yang diperoleh dengan lokasi sawah masing-masing. "Kami dari Dinas Pertanian Kabupaten Solok siap memfasilitasi kebutuhan bapak/ibu untuk menerapkan ilmu dan teknologi yang telah didapat sehingga menjadi amal jariyah untuk kita bersama" ujar plh. Kadistan Kabupaten Solok.
Pada kesempatan ini, perwakilan BRMP Sumbar juga menyampaikan bahwa BRMP Sumbar siap dan berkomitmen untuk selalu mendampingi petani dalam rangka percepatan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, melalui amanahnya ke Kementerian Pertanian. Harapannya petani peserta SL ini bisa diberdayakan, lalu bersinergi, serta berkolaborasi bersama-sama demi meningkatkan luas dan indeks pertanaman melalui program LTT Reguler, Padi Gogo, dan OPLAH (Optimalisasi Lahan) Non Rawa sehingga kedepannya dapat meningkatkan nilai tukar rupiah di tingkat petani untuk hasil yang diperoleh.